Metro Lampung,(tribunterkini.id)-Proyek pekerjaan jalan hotmix yang ada di Jalan Dr.Sutomo kelurahan Purwosari Metro Utara kota Metro patut dipertanyakan ketebalannya yang tidak merata proyek pekerjaan hotmix tersebut, diduga kurang memenuhi volume tonase, terlihat rata-rata yang digelar hanya 2cm sampai 3cm.dan cor bettonnya sudah mengalami retak seribu.
Berdasarkan pantauan Media ini di lapangan, bahwa pekerjaan jalan hotmix milik Dinas PUTR Metro tersebut selain ketebalan yang kurang, plang proyek juga tidak ada ditemukan di lokasi pekerjaan sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah Kota Metro untuk membiayai proyek pekerjaan jalan tersebut.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut juga tidak ada pengawas lapangan dari dinas terkait, sehingga patut diduga kuat pihak rekanan terkesan mengerjakan secara asal asalan demi meraup keuntungan yang besar.
Salah satu Warga pemerhati pembangunan, Herman selaku ketua ( ikatan pemuda lampung Indonesia) IPLI di lokasi Jalan Dr.Sutomo kelurahan Purwosari, Metro Utara, kota Metro Kamis (2/11/2023) menyatakan penurunan penawaran mencapai 30 persen , tentu dampak nya pada bangunan nya tidak akan berkualitas dan pengurangan Volome ketebalan.
Saya sebagai pemerhati pembangunan Kota metro ini tentunya sangat menyayangkan atas kualitas dari pekerjaan yang ada. Nampak di lokasi juga tidak adanya pengawasan lapangan pada pekerjaan tersebut.
Kalau pelaksanaan pekerjaan hanya diserahkan kepada rekanan tanpa ada pengawas di lapangan maka sudah barang tentu akan tidak sesuai dari spesifikasi yang telah ditentukan dalam kontrak kerja.
Jadi wajar saja kalau ada pemotongan atau pengurangan ketebalan yang dilakukan oleh pihak rekanan pada setiap pekerjaan jalan yang ada di kota Metro ini.
Kami tidak lagi heran dengan hasil pekerjaan yang tidak sesuai tersebut, hal itu dikarenakan tidak adanya pengawasan atau bisa dibilang sudah main mata antara rekanan dan pengawas sehingga hasilnya tentu sangat jauh dari standar jalan Hotmix dan standar cor betton nampak sudah retak seribu,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada penegak hukum kota metro untuk mengawasi semua pekerjaan proyek dari dinas PUPR Kota metro TA 2023, yang menelan anggaran tidak dapat dipastikan menelan anggaran berapa milyar dan berapa panjang Bangunan, karna tidak terpasang Plang terkesan proyek siluman.
Tambah nya, jadi semua temuan pada pekerjaan proyek yang ada di kota metro akan di laporkan ke Polda Lampung tegas herman.
Hingga berita ini tayang pihak dinas terkait tidak dapat di Konfirmasi Karana tidak ada di kantor.
(Red).